Jumat, 15 Juni 2012

implementasi cloud computing

Pada artikel-artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai komputasi modern beserta dua contohnya yaitu grid computing dan cloud computing.setelah penjelasan mengenai database cloud computing berikut ini akan saya jelaskan tentang implementasi dari cloud computing.


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user.




Dalam konteks JARDIKNAS idealnya cloud computing dapat implentasikan di tingkat nasional, Artinya cukup satu infrastruktur di pusat, kemudian seluruh workstation akan mengakses Dengan melakukan implementasi infrastruktur diatas diharapkan adanya efisiensi pada sisi pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan tercapainya kondisi berikut:

Di setiap titik sekolah, kantor wilayah setingkat kota/kabupaten tidak diperlukan lagi pengadaan server karena seluruh fungsi server telah dijalankan pada cloud computing server array yang ada di NOC pusat.

1. Penggunaan Live CD dengan sistem operasi yang berbasis opensource pada PC yang digunakan di setiap titik dapat menghemat biaya lisensi di tiap PC yang digunakan selain itu kondisi ini juga menyababkan tidak diperlukannya pengadaan PC dengan tingkat komputasi tinggi. Karena sebagian besar proses komputasi dilakukan di server, maka fungsi dari PC workstation hanya untuk menjalankan web browser saja sehingga PC standar tanpa hardiskpun dapat digunakan.

2. Di sisi server dapat digunakan aplikasi cloud computing yang berbasis Open Source seperti EyeOS yang sudah cukup matang untuk digunakan secara luas. Penggunaan Sistem Operasi berbasis Open Source pada server yang digunakan untuk melayani cloud computing ini juga sangat dimungkinkan

Implementasi

Ada 3 point utama yang diperlukan dalam implementasi Cloud Computing. Point utama tersebut antara lain komputer Front end, komputer back end dan yang terakhir penghubung antara keduanya.

Komputer Front end biasanya merupakan komputer desktop biasa, dimana orang awam menggunakannya. Sedangkan komputer back end dalam skala besar bisa berupa server komputer yang dilengkapi dengan data center dalam rak-rak besar. Umumnya komputer back end harus mempunyai kinerja yang tinggi. Karena dia harus melayani, mungkin hingga ribuan permintaan data.

Sedangkah Penghubung keduanya bisa berupa jaringan LAN atau internet.

Semua pengguna komputer yang pernah mengakses internet, secara sadar atau tidak sadar pasti pernah melakukan cloud computing. Contohnya Ketika pengguna mengakses google, sebenarnya dia sedang melakukan cloud computing. Mesin pencari Google, juga mesin pencari lainnya merupakan aplikasi web. Dimana data-data pendukung mereka berada di server masing-masing. Selain itu implementasinya masih banyak lagi. Karena website yang ada sekarang rata-rata sudah berupa aplikasi web. Bukan hanya seperti papan pengumuman yang hanya berfungsi untuk memajang informasi.


REFERENSI :
http://setengahkucing.wordpress.com/2010/05/25/implementasi-cloud-computing/
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/mengenal_cloudcomputing.pdf
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_11783/title_definisi-komputasi-awan-cloud-computing/
http://eii-forum.co.cc/upload/1_Makalah_eII2010oc.pdf





Rabu, 25 April 2012

Database Cloud Computing


Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai komputasi modern.
Komputasi modern terbagi menjadi tiga macam yaitu :
1.     Mobile Computing
2.     Grid Computing
3.     Cloud Computing
Pada artikel kali ini akan dijelaskan mengenai database cloud computing.
Microsoft SQL Azure adalah database yang tersedia di data center cloud computing milik Microsoft yang dapat digunakan. SQL Azure adalah satu-satunya layanan “Database as a Service” yang ada di pasaran saat ini.
SQL Azure merupakan bagian dari Cloud Computing milik Microsoft yang disebut Windows Azure Platform. SQL Azure adalah layanan “Database as a Service” yang sebenarnya, yang pertama kali ada di pasaran, dan hingga saat ini merupakan satu-satunya layanan yang tersedia di pasaran. SQL Azure menawarkan tiga kemampuan berikut sehingga disebut sebagai layanan “Database as a Service” yang sebenarnya:
1.     Managed Service
2.     Scale on Demand
3.     Innovate Faster
Di SQL Azure, database yang kita bangun akan di deploy di server di data center cloud computing Azure milik Microsoft. Provisioning dan deployment dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui suatu portal di web, maupun dari tools yang familiar seperti halnya SQL Server Management Studio.
Database yang kita deploy akan mendapat dukungan high availability dan fault tolerance secara otomatis tanpa perlu kita sendiri yang mengerjakannya. Dengan kata lain, kita tidak perlu lagi me-manage server fisik ataupun virtual machine untuk database kita, karena semuanya di urus oleh SQL Azure. Sebagai layanan Cloud Computing, SQL Azure menawarkan Database seperti halnya utility, dimana kita hanya akan membayar sesuai dengan pemakaian kita, dan tentu saja mendukung calability berupa naik turun-nya load database secara elastis. SLA yang ditawarkan adalah “business ready” yang artinya dapat digunakan untuk scenario-skenario aplikasi bisnis pada umumnya. Selain itu, datacenter Azure terdapat di tiga benua, yang memungkinkan international presence untuk aplikasi yang kita bangun.
Pada dasarnya, SQL Azure sebenarnya adalah relational database seperti Microsoft SQL Server yang sudah kita kenal. Jadi, Developer maupun Database Administrator dapat menggunakan skill yng sudah mereka miliki di SQL Server, untuk dapat dipakai di SQL Azure. Jadi, singkatnya, di SQL Azure, kita tinggal membuat database dan deploy. Tidak lagi diusingkan masalah scalability, high availability, fault tolerance, administrasi server secara fisik dan sebagainya.
Jadi SQL Azure adalah “Database as a Service”, yang menyediakan layanan database di cloud yang high availability-nya sangat tinggi. SQL Azure merupakan layanan yang termanajemen – DBA hanya focus pada administrasi logical dan bukan adinistrasi fisk, SQL Azure dapat mengikuti scalability on demand dan elastis, serta kita dapat bekerja dengan skill set mapun tool yang sudah familiar karena pada dasarnya sama aja dengan bekerja dengan SQL Server on-premise.

Senin, 26 Maret 2012

implementasi komputasi modern (Pengenalan & Mobile Computing)


Kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang komputasi modern dan implementasi dari komputasi modern.

Definisi singkat dari komputasi modern :

Komputasi sebenarnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data yang diinput. Pemecahan masalah ini dapat dilakukan dengan menggunakan suatu algorotma. Pada jaman dulu, perhitungan komputasi umumnya masih konvensional, masih menggunakan peralatan tulis biasa seperti pulpen ataupun kertas, pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Sekarang ini dengan semakin berkembangnya jaman, komputasi telah dilakukan dengan komputer. Hal inilah yang menyebabkan berkembangnya komputasi menjadi komputasi modern. Dengan semakin berjalannya waktu komputasi dengan komputer sebagai media utama sudah semakin meluas dan berkembang pesat. Perhitungan dan pemecahan masalah dengan algoritma menjadi semakin menjadi mudah karena dilakukan pada sebuah komputer. Contoh komputasi modern yaitu Akurasi (bit, floating point), Kecepatan (dalam satuanHz), Problem volume besar (paralel)..

Penerapan komputasi modern saat ini hanya terbatas pada pemecahan masalah algoritma seperti bagaimana mencari sebuah kompleksitas, membandingkan kompleksitas untuk beberapa bahasa pemrograman.

Sejarah Komputasi modern :

Salah satu tokoh yang paling berpengaruh terhadap perkembangan komputasi modern adalah John Von Neumann (1903-1957). John Von Neumann adalah salah satu ahli matematika terbesar abad ini. Beliaulah yang pertama kali menggagas konsep sebuah sistem yang menerima instruksi-instruksi dan menyimpannya dalam sebuah memori. Konsep inilah yang menjadi dasar arsitektur komputer hingga saat ini. Sejarah dari komputasi modern sangat lah panjang perjalannya. Dari seorang John Von Neumann komputasi modern tersebut bisa berkembang sampai saat ini yang kita kenal dan kita tahu. Dari ilmu komputasi dan dikembangkan menjadi komputasi yang modern dengan menggunakan komputer yaitu Komputasi Modern.

Jenis-jenis komputasi modern :

Komputasi modern terbagi menjadi tiga macam yaitu :
Mobile Computing
Grid Computing
Cloud Computing

Berikut ini akan dijelaskan mengenai pembagian dari komputasi modern serta implementasinya.
Mobile computing

Computing artinya komputasi atau sesuatu yang bisa berjalan seperti fungsi komputer. Sedangkan mobile merupakan suatu barang elektronik yang bisa dibawa kemana-mana. Jadi mobile computing merupakan benda yang memiliki tekhnologi secanggih komputer dan mampu melakukan komunikasi walaupun user atau pengguna dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan. Jadi bisa juga diartikan bahwa mobile computing merupakan komputasi bergerak yang berkembang dan memiliki teknologi secanggih komputer sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel dan mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi nirkabel. Contoh dari mobile computing yaitu Laptop, PDA, smart phone.

Implementasi dari salah satu contoh perangkat komputasi bergerak (mobile computing) PDA (Personal Digital Assistant) dapat dilihat dari fungsi kerja yang dapat dilakukan oleh “PDA” (Personal Digital Assistant). Fungsi kerja tersebut antara lain mampu menggantikan organizer konvensional (agenda). Dimana dulu orang menggunakan agenda untuk mencatat semua jadwal aktivitas, nomor telepon, atau untuk membantunya dalam mengingatkan hal-hal yang penting baginya, namun sekarang seiring dengan berkembangnya tekhnologi komputer masyarakat mulai menggantikan organizer konvensional tersebut dengan PDA untuk membantunya dalam aktivitas sehari-hari.

Beberapa keterbatasan dan resiko dari mobile computing:

1. Kurangnya Bandwith
Akses internet pada peralatan ini umumnya lebih lambat dibandingkan dengan koneksi kabel.
2. Gangguan Transmisi
Banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan sinyal pada mobile computing seperti cuaca, medan dan jarak alat mobile computing dengan titik pemancar sinyal terdekat.
source :

http://my.opera.com/ayojon/blog/2010/04/20/komputasi-modern
http://teknologiforever.wordpress.com/2010/04/22/sejarah-komputasi-modern/
http://www.docstoc.com/docs/72883107/Mobile-Computing
http://4d1kurn14.wordpress.com/2010/04/25/mobile-computing/

Grid Computing & Cloud Computing (Implementasi Komputasi Modern)

pada artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengenalan dan contoh dari komputasi modern yaitu mobile computing dan  implementasinya. berikut ini akan dijelaskan kembali lanjutan dari komputasi modern dengan implementasinya.

2. Grid computing
Komputasi grid menggunakan komputer yang terpisah oleh geografis, didistibusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelasaikan masalah komputasi skala besar.
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengenali sistem komputasi grid antara lain :
  • Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
  • Sistem menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
  • Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.
grid computing dibangun dengan menggabungkan sistem-sistem komputasi grid yang berada di institusi-institusi penelitian (GRID-2, 3, 4) menjadi satu kesatuan. Konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak masing-masing sistem di tingkat institusi dapat berbeda, namun dengan mengoperasikan teknologi grid computing seperti GT4 pada simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, keseluruhan sistem membentuk satu kesatuan infrastruktur komputasi grid. Dengan konfigurasi seperti ini, jika dibutuhkan,pengguna di suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya.
Konsep dasar dari Komputasi Grid
1. Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
2. Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
3. Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
4. Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
Di Indonesia implementasi dari computer grid diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.
3. Cloud computing
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability, Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing. Akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat menyimpan data, applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil data, download applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user.
Idealnya  cloud computing  dapat implentasikan di tingkat nasional, Artinya cukup satu infrastruktur di pusat, kemudian seluruh workstation akan mengakses.  Dengan melakukan implementasi infrastruktur diatas  diharapkan adanya efisiensi pada sisi pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan tercapainya kondisi berikut :
  1. Di setiap titik sekolah, kantor wilayah setingkat kota/kabupaten tidak diperlukan lagi pengadaan server karena seluruh fungsi server telah dijalankan pada cloud computing server array yang ada di NOC pusat.
  2. Penggunaan Live CD dengan sistem operasi yang berbasis opensource pada PC yang digunakan di setiap titik dapat menghemat biaya lisensi di tiap PC yang digunakan selain itu kondisi ini juga menyababkan tidak diperlukannya pengadaan PC dengan tingkat komputasi tinggi. Karena sebagian besar proses komputasi dilakukan di server, maka fungsi dari PC workstation hanya untuk menjalankan web browser saja sehingga PC standar tanpa hardiskpun dapat digunakan.
  3. Di sisi server dapat digunakan aplikasi  cloud computing  yang berbasis  Open Source  seperti EyeOS yang sudah cukup matang untuk digunakan secara luas. Penggunaan Sistem Operasi berbasis  Open Source  pada server yang digunakan untuk melayani cloud computing ini juga sangat dimungkinkan
Implementasi
Ada 3 point utama yang diperlukan dalam implementasi Cloud Computing. Point utama tersebut antara lain komputer Front end, komputer back end dan yang terakhir penghubung antara keduanya.
Komputer Front end biasanya merupakan komputer desktop biasa, dimana orang awam menggunakannya. Sedangkan komputer back end dalam skala besar bisa berupa server komputer yang dilengkapi dengan data center dalam rak-rak besar. Umumnya komputer back end harus mempunyai kinerja yang tinggi. Karena dia harus melayani, mungkin hingga ribuan permintaan data.
Sedangkah Penghubung keduanya bisa berupa jaringan LAN atau internet.
Semua pengguna komputer yang pernah mengakses internet, secara sadar atau tidak sadar pasti pernah melakukan cloud computing. Contohnya Ketika pengguna mengakses google, sebenarnya dia sedang melakukan cloud computing. Mesin pencari Google, juga mesin pencari lainnya merupakan aplikasi web. Dimana data-data pendukung mereka berada di server masing-masing. Selain itu implementasinya masih banyak lagi. Karena website yang ada sekarang rata-rata sudah berupa aplikasi web. Bukan hanya seperti papan pengumuman yang hanya berfungsi untuk memajang informasi.
source :
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/mengenal_cloudcomputing.pdf

Kamis, 05 Januari 2012

code igniter

CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir 2.1.0 yang dirilis pada 28 November 2011.

Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.

Kelebihan Framework antara lain :
Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada)

Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll
Framework Code Igniter menganut sistem MVC atau disebut Model View Controller. Model View Controller yaitu suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.

Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.

Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi.

Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.

referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/CodeIgniter